Kamis, 08 September 2016

Cinta Yang Hadir Sebelum Waktunya

Malam itu sangat dingin, udara malam menusuk hingga ke tulang rusuk. Aku masih berjalan dengan kaki yang kokoh melawan semua angin yang mulai menggangu. Aku masih menantimu dan berharap engkau akan menemui ku malam ini, namun ingin ku salah. Aku hanyalah seorang pengagum mu bukanlah orang yang kau inginkan untuk hadir dalam hidupmu.
Kau adalah sosok pria yang pernah aku temukan dalam wujud yang sangat menakjubkan, bukan karna kau tampan, tetapi karna sikap mu sebagai seorang lelaki patut untuk diacungi jempol. Banyak wanita yang tertarik padamu, namun tak satupun kau lirik termasuk juga diriku. Mungin karna prinsip mu atau mungkin karna tingkat ketertarikan mu pada wanita cukup tinggi. Ntahlaa akupun tak paham akan hal itu karna aku hanyalah pengagum mu bukan orang yang memiliki mu. Karna memiliki mu adalah sebuah ketidakpastian yang aku harapkan untuk menjadi sebuah kepastian yang akan kau berikan.
Menatapmu dari kejauhan adalah rutinitas ku, menjadi stalker dalam mediasocial mu adalah aku yang utama. Dan orang pertama yang selalu ngelove postingan instagram mu. Mungkin aku terlalu bodoh untuk ini semua, apalgi setelah aku tahu bahwa kau tidak memiliki ketertarikan padaku, kau tau rasanya tertusuk duri dalam mulut? Lebih dari itulah yang aku rasakan. Harusnya aku tidak berharap terlalu jauh untuk hal ini, karna saat ini kau telah milik orang lain. Sebagai pengagum mu tak salah jika aku hanya diperbolehkan untuk memperhatikan mu dari kejauahan dan hanya mengintip setiap kegiatan mu melalui akun socialmedia mu.
Harusnya perasaan ini tak boleh hadir untukmu, karna hanya aku yang memilikinya tidak dengan perasaan mu. Aku benci caraku yang harus diamdiam memiliki rasa untuk mu karna pada kenyataannya aku adalah orang yang paling mengetahui setiap kegiatan mu, tetapi tidak ikut hadir dalam setiap kegiatanmu. Dan aku jugalah orang yang paling paham akan jadwal mu, tetapi aku tidak termasuk didalam jadwal keseharianmu.
Katakan pada wanita mu tidak perlu takut aku akan merebutmu dari genggamannya, sebab genggaman tanganya lebih erat untuk mu dari pada aku yang hanya berani menatap mu dari jauh dan mencintai mu melalui diam ku. Karna perlahan perasaan ini harus ku hilangkan, sebab aku bukanlah orang yang tepat ketika menghadirkan perasaan ini untukmu dan sudah tidak sewajarnya perasaan ini hadir. Karna belum tentu aku akan mendapatkan hal yang sama atas apa yang telah aku perjuangkan.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar