Sabtu, 23 Juli 2016

Senyumku Ikut Ikhlas Melepaskan Kita

Ikhlas adalah belajar bagaimana kita harus merelakan apa yang memang tidak menjadi hak atau hal yang memang tidak bisa seutuhnya untuk kita miliki. Ikhlas adalah bagaimana cara kita melepaskan seseorang yang memang tidak di takdirkan untuk kita tetapi, pernah menghabiskan waktu bersama dengan kita, entah itu sehari, sebulan, bahkan menahun. Sebab tidak selamanya apa yang kita inginkan akan sesuai dengan harapan kita.
Kita memang pernah bersama dulu, menghabiskan waktu bersama baik dengan cerita hal yang penting hingga dengan cerita yang konyol sekalipun. Aku memang pernah berharap agar kebersamaan kita tak hanya dalam waktu singkat saja, tetapi berlangsung lama. Hingga kita bisa menceritakannya kepada anak-anak kita kelak. Tapi aku sadar tak baik jika aku berharap dengan ciptaan tuhan sebab, yang tau akhir cerita ini adalah Dia yang maha pemilik segalanya. Karena dari banyak yang tak terduga, mungkin kaulah terujung dari sebuah ketidakpastian.
Kau dan aku mungkin hanyalah pertemuan tak sengaja yang tuhan ciptakan untuk kita, agar ketika pulang kita dapat memilih jalan yang memang menjadi tujuan akhir bukan persinggahan sementara. Kemana pun aku beranjak, dimana pun aku berpijak, juga bagaimana pun kita berjejak, pulang adalah memeluk ingatan yang lalu sempat kita lupakan karna pulang adalah jalan lurus menuju tempat yang dimana seharusnya kita berada. Kini kita yang dulu tlah berbeda kembali menjadi aku dan kau yang nyaris tak ingin kembali saling menyapa.  Taukah kau apa yang ku benci dari sebuah perpisahan? Yaitu ketika kita yang dulu selalu ingin meluapkan semua kejadian yang kita lalui berubah menjadi malam yang senyap hingga satu sama lain tak ingin saling kenal.
Pulang adalah cara bagaimana kita sudah mampu untuk saling melepaskan dan mengikhlaskan apa yang memang sudah tidak dapat untuk kita harapkan membaik seperti sediakala. Ketika aku datang berarti sudah seharusnya aku membutuhkan pulang dengan tanpa banyak penghalang seperti rindu yang juga sedang menggebu dalam dada. Ingin segera ku luapkan, tapi sadarlah semua sudah berbeda, bukan waktunya untuk merindu. Karna mungkin dia adalah bukan orang yang tepat untuk membalas rindu yang tak sempat terluapkan.
Takkan pernah hilang janji-janji kita yang dulu pernah kita buat bersama, hanyalah mimpi indah kita yang mulai pudar. Semua berakhir seperti tiada yang kita harapkan lagi. Kini sudah kulepas semua mimpi indah yang pernah kita buat walau akhirnya semua akan pudar. Kau dan aku kini hanyalah sisa-sisa perasaan yang belum sempat terluapkan karena persaan yang kini cukuplah seperlunya saja.

Ini memang bukan waktu yang tepat untuk mengukir perasaan kembali dan menyampaikan rindu yang belum terselesaikan, tetapi adalah saat dimana ku harus tersenyum ikhlas menyaksikan perpisahan kita yang mungkin tak pernah kita pikirkan (dulu). 

Senin, 18 Juli 2016

Sudah Tak Seharusnya Rindu Ini Ku Namai Dengan Sebutan Cinta

Selamat malam rindu, salam hangat dari ku gadis belia yang masih terlalu sering merindukan masa lalu, tapi harus diingat bukan orang dimasa lalu yang ku rindukan tapi kenangan manis itu.
Malam ini hujan turun sangat deras, kilat yang hadir menerangi langit malam yang begitu gelap, angin kencang yang hadir ditengah hujan membuat suasana malam ini tampak menjadi menyeramkan. Aku sungguh ketakutan dengan keadaan malam itu, guling dan selimut tebal ku adalah teman sejati yang tak pernah meninggalkan ku dalam keadaan senang atau ketakutan sekalipun mereka selalu memberikan kehangatan untuk ku, layaknya kau yang pernah memberi kehangatan dan menghilangkan rasa khawatir untuk ku kala kita masih bersama (dulu).
Hujan mulai reda, kini aku yang sedang berbaring ditempat tidur memberanikan diri untuk membuka mata. Aku mulai ingat dulu kau adalah orang yang selalu membuat telepon seluler ku berdering ketika hujan reda, karna kau adalah orang yang paling tau bahwa aku adalah seorang gadis yang sangat khawatir begitu mendengar suara petir.  Dan kau adalah seorang pria yang berusaha hadir untuk menenangkan ku. Malam itu aku teringat semua kebiasaan yang pernah kau lakukan untukku, aku berusaha menepis semua bayangan itu namun sayang aku dikalahkan oleh rasa rinduku yang masih begitu besar yang kini hadir ditengah – tengah perjalanan move on ku.
Kali ini aku merasakan apa yang orang - orang bilang kalau hujan hadir bersama dengan kenangan hingga merusak move on seseorang, contohnya saja aku. Aku memang slah jika rindu ini ku atas namakan dengan sebutan cinta, jelas saja karna yang aku rindukan kali ini hanyalah kisah kita dulu bukan lah kau yang pernah hadir memberi luka juga kau yang hadir mendatangkan kebahagiaan. Karna aku tak ingin kembali bergelut dengan bayangmu wahai pria yang pernah hadir dimasa lalu, karna tak baik jika aku merindukan seseorang yang memang bukan milikku lagi.
Rindu ini mengganggu ku pada malam ini, aku tak ingin malam ku direnggut oleh rasa rindu yang amat besar ini. Sebab merindumu bukanlah waktu yang tepat saat ini. Aku tak ingin rindu ini merusak semangat ku untuk segera memulai kehidupan yang baru tanpa kau. Tanpa seseorang yang hanya bisa merusak kebahagiaan seorang gadis mungil yang mati – matian diberi kebahagiaan oleh ayahnya. Aku memang tak pantas mencintai orang yang tak pernah cintai aku. Aku memang sedang merindu kenangan kita tapi bukan berarti aku bersedia untuk merindukan mu, karna ketika aku mengingatmu luka itu kembali menyesakkan dadaku, dan menggangu pikiranku. Aku tak ingin perasaan benci ku hadir terlalu dalam untuk mu, karna ketika aku membenci seseorang selamanya takkan ku perdulikan orang tersebut, sekalipun dia berlutut mencium kaki ku untuk memohon maaf atas kesalahannya itu komitmen ku. Aku memang orang yang mudah memaafkan namun tidak ketika kau menghadirkan rasa benci dalam diriku.
Taukah kau aku sangat tak ingin rindu ini hadir, karna ini cukup menyiksa bagiku ketika aku harus menahannya sendiri. Mungkin hatiku masih terukirkan kenangan kita, yang kini harus kupaksakan untuk menghapusnya karna sudah tak layak untuk aku merindukan seseorang yang memang bukan untukku. Kalau kata orang rindu itu indah mungkin tidak bagiku karna rindu ini sangatlah menyiksa, karna aku sudah salah mengartikan jika rindu ini kusebut cinta. Maaf jika rindu itu harus aku kubur dalam – dalam karna sudah selayaknya ini aku lakukan karna aku bukanlah orang yang tepat untuk merindu mu.

Senin, 11 Juli 2016

Sudah Waktunya Aku Pergi

Selamat malam kamu yang sudah mulai terbiasa tanpa kabar dari aku yang kini terabaikan. Semoga kau ingat tanggal ini, tanggal dimana kau berjanji untuk tetap bertahan dan berjuang untuk kita kedepannya nanti. Kamu sehatkan? Aku tak pernah henti menulis dan menceritakan mu pada dunia terlebih lagi pada Tuhan agar kita yang kini berjuhan segera dipertemukan pada waktunya kelak. Tapi ternyata aku salah kau adalah orang yang dikirim tuhan hanya untuk sebagai pembelajaran hidup untuk ku, bukan orang yang hadir untuk bertarung bersama mengarungi segala bentuk perjuangan di depan nanti. Ini hanyalah tulisan dari seorang gadis yang kini kau abaikan.
Kau adalah pria baik yang pernah tuhan kirim untukku, meskipun sebagian luka pernah kau coreng dihati. Tapi tenanglah lukaku sudah ku sembuhkan sendiri, meski harus kau lakukan berulang-ulang kesalahan yang sama. Aku memang penah sangat jatuh hati kepadamu, hingga aku lupa bahwa kau tak begitu menaruh hati kepada ku. Hingga aku lelah akhirnya aku tersadar bahwa kau tidak pernah menyadari adanya aku, kau hanya menyadari orang yang kini dekat bersamamu. Tak salah jika aku boleh mencintaimu dalam diam, tapi berfikirlah bahwa ada orang disini yang sangat ingin mendapat perhatianmu selayaknya kau memperhatikan dia.
Berkali - kali semua orang terdekatku berkata lepaskan dia, setelah itu kau akan lupa sakit yang pernah dia beri. Tapi ternyata benar karena setelah melepaskan, sakit itu mulai berangsur-angsur sembuh. Harusnya aku belajar bahwa semua ini dimulai dari melepaskan. Karna orang bilang aku hanya tidak bisa lepas, bukan seutuhnya mencintaimu. Tapi aku kira hanya cinta yang mampu menyembuhkan dan mengajarkan bagaimana caranya menyembuhkan luka itu, tapi tidak lewat cinta orang juga bisa tega menyakiti hingga sedalam ini.
Cinta tak pernah salah yang salah hanyalah caraku mencintaimu yang begitu terlalu dalam hingga aku lupa untuk kembali pulang. Kamu memang orang yang sempat menjadi tempat favoritku untuk bercerita dan melepaskan segala kepenatan. Tapi sayang kini tak pernah kurasakan kembali kebiasaan dulu.
Perpisahan memang sedih, tapi bukankah sekarang kau lebih terbebas bersama wanita pilihan mu ketimbang aku yang kini mencintaimu dalam diam. Kini kau bisa mencintai wanita yang kau pilih dengan sepenuh hati, hingga aku pun harus tau diri tak perlu lagi ku perlihatkan rasa sakit hatri ini kepada mu, karna kaupun tak mampu untuk menyembuhkannya. Dan sudah bukan waktunya lagi aku mengharap belas kasihan mu. Aku memang pernah merindu masa kita dahulu, tapi aku sadar sudah waktunya aku pergi dari cerita kita ini. Biarlah rindu ini menjadi halaman akhir dari kisah kita.
Percayalah bahwa kini aku dituntut untuk mengikhlaskan bahwa masing-masing dari kita hanyalah persinggahan sementara. Dan kelak akan ada orang yang benar-benar tetap tinggal dihatimu meski bukan aku.

Terima kasih telah mengizinkan aku untuk sekedar singgah di hatimu, dan hadir sebagai pelipur laraku (dulu). Aku harap bersama siapa pun nanti kita walau sudah tidak bersama kita tetap teman sebagaiman kita bertemu diawal waktu dulu.  

Jumat, 01 Juli 2016

Yang Selalu Kusebut Teman Dan Sahabat

Di siang hari yang cerah, selepas ujian akhir semester selesai aku dan temanku hendak pergi memanfaat moment kebersamaan kami selama hampir tiga tahun lamanya. Aku tak paham dengan apa harus ku sebut mereka, apakah teman atau sahabat semua tampak seperti sama pada saat di awal pertemuan kami dahulu. Seiring berjalannya hari dan perkuliahan kita semua terasa seperti lebih dekat dan bahkan ada yang merasa lebih dari teman. siang itu seperti biasa kelas ku adalah kelas orang-orang yang tidak pernah jelas alias gak pernah berhasil ketika merencanakan suatu acara atau kegiatan mungkin karna memang orang-orang sibuk haha.
Kalian pasti penasaran kan siapa orang-orangnya kan? Ini dia kelas-kelas berat itu gak kalah cantik dan ganteng kok wkwk
 
Ini dia orangnya lucukkan? Iyadong mereka yang kadang jadi bahan untuk aku ceritakan pada teman-teman diluar kampusku dan mereka juga yang selalu jadi tempat aku berbagi cerita. Mereka yang paling sering buat aku merepet panjang lebar dan mereka pula yang paling sering buat aku tertawa paling lebar dan dengan mulut terbuka lebar. Karna bersama mereka aku pernah merasakan lelahnya berjuang melawan Puluhan lab yang menerpa selama kami menjadi praktikan dulu. Semoga silahturahmi dan kebersamaan kita tak terhenti hanya sampai disini ya guys. Bukan yang mewah yang buat kita mampu tersenyum lebar, tapi dengan kebersamaan yang sederhana semua jadi lebih indah seehh. See You Guys Rindui aku yaaaaaaa. cepat balik dari mudik yaaaa Sidang uda didepan mata hihi