Senin, 18 Juli 2016

Sudah Tak Seharusnya Rindu Ini Ku Namai Dengan Sebutan Cinta

Selamat malam rindu, salam hangat dari ku gadis belia yang masih terlalu sering merindukan masa lalu, tapi harus diingat bukan orang dimasa lalu yang ku rindukan tapi kenangan manis itu.
Malam ini hujan turun sangat deras, kilat yang hadir menerangi langit malam yang begitu gelap, angin kencang yang hadir ditengah hujan membuat suasana malam ini tampak menjadi menyeramkan. Aku sungguh ketakutan dengan keadaan malam itu, guling dan selimut tebal ku adalah teman sejati yang tak pernah meninggalkan ku dalam keadaan senang atau ketakutan sekalipun mereka selalu memberikan kehangatan untuk ku, layaknya kau yang pernah memberi kehangatan dan menghilangkan rasa khawatir untuk ku kala kita masih bersama (dulu).
Hujan mulai reda, kini aku yang sedang berbaring ditempat tidur memberanikan diri untuk membuka mata. Aku mulai ingat dulu kau adalah orang yang selalu membuat telepon seluler ku berdering ketika hujan reda, karna kau adalah orang yang paling tau bahwa aku adalah seorang gadis yang sangat khawatir begitu mendengar suara petir.  Dan kau adalah seorang pria yang berusaha hadir untuk menenangkan ku. Malam itu aku teringat semua kebiasaan yang pernah kau lakukan untukku, aku berusaha menepis semua bayangan itu namun sayang aku dikalahkan oleh rasa rinduku yang masih begitu besar yang kini hadir ditengah – tengah perjalanan move on ku.
Kali ini aku merasakan apa yang orang - orang bilang kalau hujan hadir bersama dengan kenangan hingga merusak move on seseorang, contohnya saja aku. Aku memang slah jika rindu ini ku atas namakan dengan sebutan cinta, jelas saja karna yang aku rindukan kali ini hanyalah kisah kita dulu bukan lah kau yang pernah hadir memberi luka juga kau yang hadir mendatangkan kebahagiaan. Karna aku tak ingin kembali bergelut dengan bayangmu wahai pria yang pernah hadir dimasa lalu, karna tak baik jika aku merindukan seseorang yang memang bukan milikku lagi.
Rindu ini mengganggu ku pada malam ini, aku tak ingin malam ku direnggut oleh rasa rindu yang amat besar ini. Sebab merindumu bukanlah waktu yang tepat saat ini. Aku tak ingin rindu ini merusak semangat ku untuk segera memulai kehidupan yang baru tanpa kau. Tanpa seseorang yang hanya bisa merusak kebahagiaan seorang gadis mungil yang mati – matian diberi kebahagiaan oleh ayahnya. Aku memang tak pantas mencintai orang yang tak pernah cintai aku. Aku memang sedang merindu kenangan kita tapi bukan berarti aku bersedia untuk merindukan mu, karna ketika aku mengingatmu luka itu kembali menyesakkan dadaku, dan menggangu pikiranku. Aku tak ingin perasaan benci ku hadir terlalu dalam untuk mu, karna ketika aku membenci seseorang selamanya takkan ku perdulikan orang tersebut, sekalipun dia berlutut mencium kaki ku untuk memohon maaf atas kesalahannya itu komitmen ku. Aku memang orang yang mudah memaafkan namun tidak ketika kau menghadirkan rasa benci dalam diriku.
Taukah kau aku sangat tak ingin rindu ini hadir, karna ini cukup menyiksa bagiku ketika aku harus menahannya sendiri. Mungkin hatiku masih terukirkan kenangan kita, yang kini harus kupaksakan untuk menghapusnya karna sudah tak layak untuk aku merindukan seseorang yang memang bukan untukku. Kalau kata orang rindu itu indah mungkin tidak bagiku karna rindu ini sangatlah menyiksa, karna aku sudah salah mengartikan jika rindu ini kusebut cinta. Maaf jika rindu itu harus aku kubur dalam – dalam karna sudah selayaknya ini aku lakukan karna aku bukanlah orang yang tepat untuk merindu mu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar