Rabu, 08 Februari 2017

Jarak Kita Bukan Alasanmu Untuk Mendua

Sadarkah engkau bahwa hubungan yang kita jalani tidaklah mudah, terlebih lagi dengan hubungan berjarak seperti ini. Kau yang selalu mengatakan kalimat sayang namun tanpa pembuktiaan, kau yang selalu berbuat salah namun aku yang sanggup memaafkan. Berulang kesalahan yang sama engkau lakukan, namun tak pernah kau berfikir bahwa ada hati yang sanggup memaafkan walu harus terus kau lakukan berulang-ulang. Kau tak pernah ingat ada hati yang harus kau jaga, sebagaimana kau menjaga rahasia hubungan mu bersama wanita barumu. Bukan aku tak mengetahui apa yang kau lakukan, hanya saja aku menanti untuk kejujuranmu. Namun, apa yang ku harapkan semuanya tidak berjalan sesuai dengan yang aku pikirkan, kau terlalu asik menjaga hati wanita barumu, hingga kau lupa menjaga hati yang kau duakan ini.
Kau pernah berjanji untuk tidak melakukan hal yang sama namun sayangnya aku hanya, mendengar janji palsu yang selalu kau utarakan untuk mendapatkan maaf ku kembali, wahai pemberi janji bukankah kau sudah melakukan ini sebelumnya? Masih pantaskah kau menyebut ini semua dengan Hubungan setelah kau hancurkan kepercayaanku berkali-kali? Ntahlah... Mungkin kau dihadirkan tuhan hanya untuk menguji kesabaran ku, bukan untuk menjadi calon yang baik untuk masa depanku.
Wahai lelaki saat ini yang sedang tergoda olehnya, apakah kau tak berfikir seperti apa perasaan ku ketika melihatmu melakukan hal seperti ini? Hatiku bagaikan tertusuk belati, kau kembali mengorek luka yang telah aku sembuhkan sendiri. Jika aku melakukan hal yang sama apakah kau akan sanggup memaafkan aku yang penuh dengan kesalahan jika seandainya aku melakukan hal itu? Tentu saja kau akan pergi dengan segala keegoisanmu. Bertanyalah pada hatimu apakah hubungan ini masih pantas untuk kau perbaiki? Apakah aku masih pantas menerima orang yang telah melukaiku berkali-kali dengan kesalahan yang sama pula?
Kamu tidak perlu lagi menutup-nutupinya. Bukankah kini sudah jelas hubungan kita tidak lagi hanya kita jalani berdua, tapi sudah ada dia yang lainnya? Dia yang lebih dekat denganmu di sana, dia yang bisa kamu temui setiap harinya, dia yang bisa kamu peluk dan kamu belai rambutnya kapan saja. Bukan seperti aku yang berjarak ratusan kilometer darimu, hingga kau bertekad untuk tidak menemuiku. Kau yang pernah berjanji akan pulang untuk menuntaskan rindu kita, kini tlah berbalik arah. Kau menuju langkah yang salah ketika berada di pertigaan hatimu, kau memilih berjalan bersama dengan orang yang baru kau kenal. Yang dulu hanya kau sebut teman dihadapanku, dan kini kalian bukanlah menjadi teman, melainkan sepasang sejoli yang tak berkelas karena hanya bisa menghancurkan hubungan orang lain. Bukan aku menyalahkan wanitamu saat ini, namun aku menyalahkan kau yang mudah tergoda dengan orang baru yang hanya merusak apa yang telah kita bangun selama ini.

Tenang saja aku masih punya tuhan yang bisa menyembuhkan lukaku, bukan dengan orang yang hanya bisa membuat luka ini semakin parah. Aku hanya sedang menantikan karma menuju hubungan kalian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar