Sadarkah
engkau bahwa hubungan yang kita jalani tidaklah mudah, terlebih lagi dengan
hubungan berjarak seperti ini. Kau yang selalu mengatakan kalimat sayang namun
tanpa pembuktiaan, kau yang selalu berbuat salah namun aku yang sanggup
memaafkan. Berulang kesalahan yang sama engkau lakukan, namun tak pernah kau
berfikir bahwa ada hati yang sanggup memaafkan walu harus terus kau lakukan
berulang-ulang. Kau tak pernah ingat ada hati yang harus kau jaga, sebagaimana
kau menjaga rahasia hubungan mu bersama wanita barumu. Bukan aku tak mengetahui
apa yang kau lakukan, hanya saja aku menanti untuk kejujuranmu. Namun, apa yang
ku harapkan semuanya tidak berjalan sesuai dengan yang aku pikirkan, kau
terlalu asik menjaga hati wanita barumu, hingga kau lupa menjaga hati yang kau
duakan ini.
Kau
pernah berjanji untuk tidak melakukan hal yang sama namun sayangnya aku hanya,
mendengar janji palsu yang selalu kau utarakan untuk mendapatkan maaf ku
kembali, wahai pemberi janji bukankah kau sudah melakukan ini sebelumnya? Masih
pantaskah kau menyebut ini semua dengan Hubungan setelah kau hancurkan
kepercayaanku berkali-kali? Ntahlah... Mungkin kau dihadirkan tuhan hanya untuk
menguji kesabaran ku, bukan untuk menjadi calon yang baik untuk masa depanku.
Wahai
lelaki saat ini yang sedang tergoda olehnya, apakah kau tak berfikir seperti
apa perasaan ku ketika melihatmu melakukan hal seperti ini? Hatiku bagaikan
tertusuk belati, kau kembali mengorek luka yang telah aku sembuhkan sendiri. Jika
aku melakukan hal yang sama apakah kau akan sanggup memaafkan aku yang penuh
dengan kesalahan jika seandainya aku melakukan hal itu? Tentu saja kau akan
pergi dengan segala keegoisanmu. Bertanyalah pada hatimu apakah hubungan ini
masih pantas untuk kau perbaiki? Apakah aku masih pantas menerima orang yang
telah melukaiku berkali-kali dengan kesalahan yang sama pula?
Kamu tidak perlu lagi
menutup-nutupinya. Bukankah kini sudah jelas hubungan kita tidak lagi
hanya kita jalani berdua, tapi sudah ada dia yang lainnya? Dia yang lebih dekat
denganmu di sana, dia yang bisa kamu temui setiap harinya, dia yang bisa kamu
peluk dan kamu belai rambutnya kapan saja. Bukan seperti aku yang berjarak
ratusan kilometer darimu, hingga kau bertekad untuk tidak menemuiku. Kau yang
pernah berjanji akan pulang untuk menuntaskan rindu kita, kini tlah berbalik
arah. Kau menuju langkah yang salah ketika berada di pertigaan hatimu, kau
memilih berjalan bersama dengan orang yang baru kau kenal. Yang dulu hanya kau
sebut teman dihadapanku, dan kini kalian bukanlah menjadi teman, melainkan
sepasang sejoli yang tak berkelas karena hanya bisa menghancurkan hubungan
orang lain. Bukan aku menyalahkan wanitamu saat ini, namun aku menyalahkan kau
yang mudah tergoda dengan orang baru yang hanya merusak apa yang telah kita
bangun selama ini.
Tenang saja aku masih punya tuhan yang
bisa menyembuhkan lukaku, bukan dengan orang yang hanya bisa membuat luka ini
semakin parah. Aku hanya sedang menantikan karma menuju hubungan kalian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar