Haiii,, Selamat malam priaku (dulu) semoga
tuhan selalu melindungi apapun keadaan mu saat ini. Aku masih selalu teringat
ketika kita masih saling memberi sapaan setiap harinya bahkan ketika larut
malam kita pun tak sadar bahwa angin malam datang menusuk kedalam selimut ku.
Kau yang dulu selalu menjadi obrolan ku dengan sang maha pencipta di setiap
sujud malam ku, kini berubah menjadi seseorang yang harus aku ikhlaskan
kebahagiaannya meski tak bersamaku. Banyak rindu yang ingin aku sampaikan
kepadamu, namun aku menyadari bahwa waktu ku untuk merindu telah usai. Kau yang
dulu selalu menggenggam tangan ku untuk melawan rasa dingin yang merasuk
kedalam tubuhku, kini berubah menjadi angin yang pergi setelah panas reda.
Selalu ada pelajaran atas segala persaan, meski terkadang banyak yang tak
tersampaikan.
“selamat tidur sayang”
“goodnight sayang”
“selamat pagi sayang”
“jangan lupa solat sayang”
Kalimat diatas adalah kalimat
yang selalu engkau kirimkan melalui pesan singkat kita, kini percakapan itu
menjadi hal yang aku rindukan. Kini kalimat tersebut kau kirimkan untuk wanita
barumu, orang yang selalu kau genggam tangannya untuk melangkah bersama. Kini
semua telah berakhir kau yang memilih bersamanya dan meninggalkan ku disini
bersama mimpi-mimpi kita dahulu, mimpi yang selalu aku ceritakan kepada tuhan
agar diberi jalan untuk menggapainya. Kini mimpi tersebut telah berubah menjadi
momok yang selalu hadir ketika aku merindukan sosokmu. Kini cerita kita telah
usai, kau dan aku bagaikan dua sosok insan yang tak saling mengenal, dan
terhalang oleh wanitamu. Kini aku kesalkan diriku kenapa dulu ku biarkan kau
memberikan rasa nyaman padaku jika akhirnya kehilangan yang ku peroleh kini.
Kau yang kini sedang berbahagia dengan wanita mu mengapa tega kau lakukan ini
untuk menghancurkan kenyamanan yang telah kau berikan dulu. Apakah tak kau
sadari perpisahan ini merupakan hal yang menyakitkan untukku terima, tangis ku
tak henti ketika kau memilih untuk pergi bersamanya dan meninggalkan segala
kisah yang kita bangun dulu. Namun, seiring berjalannya waktu ada atau tanpa
kau hidup harus tetap berjalan. Kini aku belajar mengikhlaskan luka yang kau
toreh, yang tak mampu aku sembuhkan sendiri. Aku menyadari semakin aku
mengingatmu semakin pedih luka itu, aku tak ingin larut untuk menikmati
pedihnya luka, kini tujuanku adalah untuk menyembuhkannya bukan untuk meratapi
pedihnya. Do’aku kepada tuhan agar aku diberi kebahagian meski tak besama mu,
tetapi bersama orang yang bersedia bahagia dan berjuang untuk saling
mempertahankan bersama ku disini. Hingga aku lupa dengan luka yang kemarin.
Terimakasih untuk rasa nyaman
kemarin itu, sebab luka tak hilang dengan sendirinya.
Terimakasih dulu pernah memberiku
tempat ternyaman, yang kini kau berikan untuk wanita barumu semoga tak kau
lakukan kesalahan yang sama kepadanya. Kau tetap menjadi masa laluku yang
pernah mengukir kisah indah dibelakang sana. Kini kisah kita telah usai...
#cinta#orangketiga#kisahksiat#luka#kehilangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar