Rabu, 08 Juni 2016

Hasil Dari Kesabaran Yang Manis

Pagi ini langkahkan kaki ku menuju pintu rumah, perkenalkan aku putri. Aku yang sejak subuh tadi telah bersiap untuk berangkat menuju tempat yang sudah hampir tiga tahun ini selalu menjadi rumah ke duaku yaitu kampus. kampus adalah tempat aku berbagi kecerian, kesedihan dan segala perasaan yang hadir. Aku adalah orang yang tak pernah ingin terlihat murung dihadapan teman-teman ku, bukan sok kuat atau nge-hibur diri sendiri tapi aku tak pernah biasakan diriku harus terbawa dalam keadaan yang melandaku pada waktu itu. Sedalam apapun masalah yang aku alami aku selalu ceritakan pada teman dekatku, tetapi tetap saja aku tak ingin terlalu larut dalam suasana yang dianggap sebagai melankonis (duhduh).
Tepat pukul 08.00 WIB tibalah aku dikampus tercinta ini, aku heran kenapa kampus masih sepi sekali pada pagi ini, terdengar suara dering dari ponsel ku dan segera ku angkat, diujung telpon sudah terdengar suara wanita dewasa yang selalu tau dan paham segala mau ku yaitu dia teman kampusku sekaligus teman curhatku dan teman gila-gilaan ku, "assalamualaikum" sapanya, segera kujawab "waalaikumsalam, sudah sampai dimana cyin? aku sendirian ini dikampus, dan tumben kampus sepi" gerutu ku. segera dijawabnya keberadaannya "sudah dekat shay, sabaryaaaa", "okee" jawabku. begitulah singkat percakapan mungil itu.
Kami adalah mahasiswi semester akhir yang selalu kelayapan dikampus, tak kenal waktu, bahkan tak kenal penampilan yang sudah mulai kucel hingga petang tiba. Hari tujuan kami hanya satu yaitu bertemu dosen pembimbing dan mengejar tugas akhir untuk segera mendapat Acc, tapi apadaya ketika sampai dikampus dosen ku tidak dapat hadir dan sedang sibuk-sibuk mengurusi pekerjaan maupun kegiatan mereka, begitu juga dengan sahabatku. Kami memiliki kriteria dosen yang sungguh-sungguh Perfect (menurut kami). Setiap saat do'a kami ketika ingin menemui dosen pembimbing adalah berhentinya mendapat Revisian, tapi apalah daya mungkin mereka menyukai kami sehingga tugas akhir yang kami buat selalu revisi, meskipun kami mulai awal start dari teman-teman lainnya. Suatu ketika tibalah masa lelah itu dimana aku mulai merasa perjuangan ku sudah sampai di puncak dan saatnya ikat kepalaku segera ku lepas karna perjuangan ku akan segera berakhir, dimana banyak pertanyaan dosbing yang masih sulit untuk ku jawab dan aku sungguh kekurangan referensi untuk menjawab setiap pertanyaan dosbing tersebut. Aku tak kehabisan akal segera aku berlari seperti orang kehilangan arah menuju buku-buku kusam yang sudah terlihat berdebu dari kejauhan mata memandang. Sabar ku tak pernah habis untuk memperjuangkan gelar yang akan ku sandang kelak, dan merupakan kebahagian yang akan kuberikan untuk ayah dan ibuku nanti. Aku percaya lelahku hari ini akan di gantikan dengan senyum bahagia yang terpancar dari wajahku.
Setelah beberapa hari aku kucar- kacir mencari referensi baru akhirnya aku mendapatkannya, dan semangatku belum padam. hingga akhirnya kuselesaikan segala pertanyaan yang pernah tak mampu ku jawab. Dan tibalah waktunya dimana aku akan bertemu dengan Dosbing untuk mendiskusikan pertanyaan darinya kemarin, sempat aku dag-dig-dug ketika harus bertemu dengannya, namun semangatku mengalahkan perasaan cemasku, kami diskusi panjang lebar hingga akhirnya beliau setuju dengan jawaban ku dannn akhirnya ku dapatkanlah Acc dari beliau, orang yang selalu membimbing selama beberapa waktu belakangan ini. Kini aku rasakan betapa manisnya hasil dari sebuah kesabaran. Dan aku selalu do/akan agar sahabatku segera merasakan kebahagianku jugaa.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar